Yuk Kita Pelajari Panca Indra

Bayangkan kamu sedang memakan semangkok bakso di taman belakang rumahmu yang indah pada sore hari. Hidungmu mencium aroma bakso, lidahmu merasakan kelezatannya.

Matamu menangkap pemandangan indah di halaman dan telingamu mendengar suara cuitan burung. Sementara kulitmu merasakan nyamannya udara sore.

Semua hal tersebut kamu rasakan dengan panca indra. Panca indra inilah yang menghubungkan dirimu dengan lingkungan sekitar.

Nah, kini kita akan mempelajari jenis-jenis, bagian, dan fungsi panca indra kita. Simak penjelasannya di bawah ini, ya.

Apa Itu Panca Indra?

Panca indra diambil dari kata panca yang berarti lima, dan indra yang berarti alat. Jadi, panca indra adalah lima alat pada tubuh kita untuk mengenali rangsangan sensori dari lingkungan sekitar.

Setiap panca indra memiliki sensor berupa saraf-saraf yang tersambung ke otak. Setiap sensorik dari luar tubuh, seperti panas, bau, rasa, dan suara akan ditangkap oleh saraf sensori dan diteruskan ke otak.

Otak kemudian mengenali rangsangan sensori tersebut dan memerintahkan tubuh untuk bereaksi secara tepat. Dengan panca indra, kita dapat:

  • Memahami lingkungan sekitar kita dan berinteraksi dengan orang lain

  • Melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan dan minum, bersepeda, pergi ke sekolah, dll.

  • Mendapat banyak pengalaman penting dan menarik

  • Memiliki banyak ingatan dan memori.

  • Apa yang ditangkap oleh panca indra juga dapat mempengaruhi emosi kita. Misalnya, kamu akan kesal jika harus duduk dengan orang yang belum mandi dan bau badannya menguar kemana-mana.

Kamu dapat melihat manfaat dan contoh penggunaan panca indra kita dalam poster di bawah ini, ya.

Jenis-Jenis Panca Indra

Kita memiliki lima panca indra, yaitu penciuman, pendengaran, perasa, peraba, dan pelihat. Yuk kita pelajari satu-persatu.

Indra Penciuman

Indra penciuman kita adalah hidung. Menurut penelitian dalam jurnal Science tahun 2017, rata-rata manusia telah mencium 1 triliun aroma selama hidupnya. Wah, banyak sekali, ya!

Hidung dapat mencium aneka aroma karena memiliki sensor pembau yang berada di atap rongga hidung. Ada 400 reseptor bau di hidung manusia. Jumlah ini tidak terlalu banyak, tetapi kecerdasan otak manusia dapat memilah bau dengan jauh lebih baik.

Proses hidung manusia mengenali bau dapat dijelaskan sebagai berikut:

Udara yang mengandung bau-bauan masuk melalui lubang hidung. Sel-sel sensor pembau yang berada di bagian atas lubang hidung lantas menangkap sinyal bau tersebut. Sel ini disebut sel olfaktori.

Dari sel olfaktori, bau diteruskan ke otak melalui jaringan saraf. Nah, otak akan mengidentifikasikan bau tersebut. Setelah diidentifikasi, otak akan memerintahkan tubuh merespon sesuai jenis bau.

Misalnya, bau busuk akan membuatmu menjauh dan menutup hidung. Sementara bau yang wangi membuatmu senang dan menarik napas dalam-dalam.

Nah, setiap bau yang sudah dikenali dan diidentifikasi oleh otak, datanya akan tersimpan dalam memorimu. Itu sebabnya ada jenis bau yang dapat membangkitkan memori akan suatu peristiwa.

Adakah orang yang tidak dapat mengenali bau? Ternyata ada. Yuk kita lihat beberapa gangguan penciuman di bawah ini.

  • Pertama, hiposmia atau menurunnya kemampuan mendeteksi bau. Umumnya terjadi pada orang-orang tua karena kemampuan sensor penciuman berkurang, atau karena cedera pada hidung dan kepala.

  • Kedua, anosmia. Yaitu kondisi indra penciuman yang tidak dapat mencium bau apapun. Dapat terjadi karena virus, kebiasaan merokok, atau cedera kepala.

  • Ketiga, phantosmia. Dimana seseorang mencium bau tertentu yang sebenarnya tidak ada. Hal ini disebabkan oleh halusinasi, misalnya akibat obat bius.

Indra Pendengaran

Indra pendengaran kita adalah telinga. Cara kerjanya seperti ini:

  • Gelombang suara ditangkap oleh daun telinga dan masuk ke dalam lubang telinga. Gelombang tersebut lalu menabrak gendang telinga.

  • Gendang telinga lantas bergetar dan ikut menggetarkan tiga tulang kecil telinga tengah, mengakibatkan cairan telinga keluar.

  • Cairan tersebut akan menstimulasi sensor pada rambut saraf dan saraf pun membawa rangsangan suara tersebut ke otak.

  • Oleh otak, suara akan diidentifikasi serta dimasukkan ke dalam memorimu. Begitulah hingga kamu bisa mendengar dan mengenali suara.

Selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan. Pusat keseimbangan kita terdapat di bagian tengah telinga. Namanya Tabung Eustachius.

Tabung ini menyamakan tekanan udara di dalam telinga dengan tekanan udara di luarnya. Bagian ini juga terhubung ke bagian telinga dalam dan saraf vestibulocochlear. Saraf inilah yang dapat mengatur keseimbangan tubuh.

Sistem pendengaran di telinga ternyata bisa rusak, lho. terutama jika kita tidak menjaga telinga dengan baik. Lakukan hal-hal berikut agar telingamu tetap sehat, ya.

  • Jangan menusuk-nusuk lubang telinga, termasuk menggunakan cotton buds karena bisa melukai gendang telinga

  • Setelah mandi atau berenang, segera keringkan telinga, ya.

  • Sebenarnya, tidak perlu membersihkan telinga hingga ke dalamnya. Kotoran telinga akan keluar sendiri hingga ke ambang lubang telinga dan kamu cukup membersihkan bagian itu saja.

  • Jangan terlalu lama mendengarkan musik keras, termasuk menggunakan ear phone seharian.

Indra Perasa

Kamu tahu dimana letak indra perasa atau pengecap? Ya, benar. Indra ini terletak di lidah dan setiap bagiannya lebih sensitif mengecap rasa yang berbeda. Walaupun sebenarnya seluruh bagian lidah dapat merasakan rasa apapun.

Bagian ujung depan lidah lebih sensitif mengecap rasa manis. Bagian tengahnya mengecap rasa asin, dan pangkal lidah mengecap rasa pahit.

Sedangkan rasa asam sangat terasa pada bagian tepi kiri dan kanan lidah. Bagaimana dengan pedas? Oho, pedas ternyata bukan rasa, melainkan sinyal rasa sakit yang diberikan lidah.

Indera perasa ini ternyata terhubung erat dengan indera penciuman, lho. jadi saat hidung mencium aroma sedap dari masakan, otak akan mentransfer data tersebut ke kelenjar ludah dan sistem pencernaan.

Karena itulah saat mencium aroma sedap, mulutmu otomatis lebih berliur, dan kamu mengecapkan lidah. Lalu perutmu pun bereaksi dengan memproduksi asam lambung hingga kamu merasa lapar. Itu juga sebabnya ketika kamu pilek dan hidungmu tersumbat, kamu jadi tidak berselera makan.

Selain mengecap rasa-rasa tadi, lidah juga membantu kita mengidentifikasi makanan menjadi layak makan atau tidak. Misalnya rasa pahit diterjemahkan sebagai kemungkinan makanan tersebut beracun.

Lidah juga memberi tahu kita rasa tidak enak, asam, basi sehingga kita tidak jadi mengonsumsi makanan tersebut. Wah, ternyata lidah yang kecil memiliki banyak fungsi, ya.

Indra perasa ternyata tidak hanya terdapat di lidah, tetapi juga di bagian belakang tenggorokan, kerongkongan, dan sedikit di rongga hidung. Jumlahnya sekitar 2.000-4.000 reseptor.

Indra Peraba

Kulit kita dapat membedakan berbagai jenis sentuhan, lho. mulai dari tekanannya, suhu, getaran, jenis permukaan, dll. Perbedaan ini akan menyebabkan aneka rasa yang dikenali otak. Misalnya rasa sakit, geli, terbakar, mengigil, dll.

Kulit juga memiliki sel-sel saraf yang sangat sensitif. Reseptor pada sel saraf ini mengantarkan sensasi sentuhan atau permukaan yang disentuh kulit ke otak. Ada beberapa jenis reseptor, yaitu:

  • Reseptor ujung saraf diskus merkel, terletak di epidermis dan bertugas merasakan sakit dan tekanan ringan.

  • Reseptor ujung rambut terletak di akar rambut. Fungsinya merasakan gerakan rambut

  • Reseptor paccini merasakan tekanan kuat

  • Reseptor ruffini bertugas merasakan panas

  • Reseptor krause bertugas merasakan dingian

  • Reseptor meissner bertugas mengidentifikasi sentuhan

Cara kerja indra peraba yang lengkap ini juga membantu kita mengenali suatu objek tanpa melihatnya. Coba deh, kamu bahkan bisa mengenali wajah seseorang hanya dengan merabanya, tanpa membuka mata!

Indra Penglihatan

Sebagai indra penglihatan, mata memiliki cara kerja yang rumit. Cara kerjanya berhubungan dengan intensitas cahaya, jarak dan ukuran objek, serta kesehatan lensa mata.

Jadi, begini. Saat cahaya memantulkan bayangan objek ke dalam mata, lapisan kornea membelokkan cahaya tersebut melewati lubang pupil. Lalu, iris mata (bagian yang berwarna pada bola matamu) akan melebar atau mengecil untuk mengatur cahaya yang masuk.

Cahaya tersebut lalu dibelokkan ke retina, dan sel-sel saraf pada retina akan menerjemahkan warna serta detail objek. Data tersebut kemudian dikirimkan ke otak, dan otak mengidentifikasi serta mengenali objek yang kamu lihat.

Mata kita bertekstur lembut dan sangat sensitif terhadap cahaya, debu, angin, serta cairan. Karena itulah Tuhan menciptakannya terlindungi oleh kelopak mata, bulu mata, serta tulang di sekitar rongga mata.

Selain itu, agar indra penglihatan ini tetap sehat, lakukan hal-hal berikut:

  • Jangan suka mengucek mata, apalagi jika kamu belum cuci tangan karena kuman dari tangan dapat masuk ke mata.

  • Jika membaca buku, pilih ruangan yang berpenerangan cukup. Beri jarak kurang lebih 30 cm antara mata dan bukumu, ya.

  • Jangan terlalu lama memainkan gawai, menonton TV, atau melihat laptop. Radiasi dari layar dapat membuat matamu mudah lelah, berair, dan akhirnya rusak.

  • Konsumsi makanan tinggi vitamin A dan banyak-banyaklah melihat pemandangan hijau alamii.

  • Jika berenang, gunakan kaca mata renang agar kaporit pada air tidak mengiritasi matamu.

Yuk, Kita Latihan!

Nah, kamu telah mengenal bagian-bagian, cara kerja serta manfaat kelima panca indra kita. Sekarang, kita kerjakan soal latihannya, yuk.

Kamu dapat meng-klik tombol di bawah ini. Latihan soal akan memperdalam pemahamanmu tentang topik kita kali ini.

Sosial Media